Saturday, sebenernya hari libur buat kampus. Yah, kami memberikan sebuah sebutan manis yaitu
" student's day " .
Kenapa ya ?
ehm, mungkin karena sebenernya emang ga ada schedule aja buat hari itu. Di kost , biasanya kalo ga da kegiatan mah, bobo, atau ngehibur diri, atau juga jadi cleaning service buat roomnya masing-masing.
Tapi buat para aktivis, yang memang aktif bangetz , mungkin ga ada ceritanya libur . Namanya juga aktivis, bukan pasivis . he..he..he....
Tapi kemaren ada jadwal dadakan yang ....yah lumayan baguslah. Sejenis mentoring , gitu. Bapak Ustadznya , menyebut sebagai sharing ajah. Katanya , Follow up atas kegiatan DM I minggu sebelumnya, khususnya buat mahasiswa baru.
Menyenangkan. Gaya beliau dalam menyampaikan materi sangat mengesankan. Penuh semangat dan komunikatif .
Tidak bermaksud memungkiri , kadang untuk mencerna and memahami sebuah kajian emang kudu punya tips-tips khusus dalam merangsangnya ( maksudnya buat ngerangsang otak ) . Ada tipe-tipe orang yang menyukai gaya diskusi or sharing, atau juga ada yang menyukai gaya simple tapi tepat dan jelas.Nggak bertele-tele. Jadi tepat mengenai sasaran. Tak terkecuali juga pada tema yang diambil.
Ehm, khususnya kaum muda nieh. Paling ga suka jika dengerin ceramah yang monoton, kaku, and gariiing banget. Bikin kepala pusing , ngantuk 'n jelas aja membosankan. Ga nyaman deh kesannya. Dan, ga menutup kemungkinan nie, ujung-ujungnya pensiun buat menghadirinya lagi.
he..he..he...
Bener juga kata orang, yang muda itu suka yang fresh . Dalam artian sebuah kajian tidak hanya mengaktifkan satu orang atau pematerinya saja , tapi juga sang pemateri kudu alias harus bisa berbaur dengan pendengar , sehingga lebih komunikatif. Paling tidak sang pemateri kudu faham 'n mengerti ama kita-kita yang jadi pendengar
( ceritanya disuapin nie....hikz...hikz....) .
Dengan demikian diharapkan hasilnya pun bisa lebih maksimal.
Oh ya, mo berbagi sedikit tentang sharing yang kemaren.
Pak Ustadznya mengambil tema mengenai bagaimana memanfatkan waktu semaksimal mungkin. Yakni gimana caranya agar kita tidak pernah memberi kesempatan pada diri sendiri untuk satu kegiatan yang sangat merugikan. Yaitu, bengong.
Bengong berarti telah menyia-nyiakan waktu. Waktu berlalu begitu saja tanpa terasa. Dan, pada akhirnya kita baru menyadari kalau semua udah dalam dimensi yang berbeda. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan waktu, ternyata begitu banyak hal yang bisa kita lakuin .Mulai dari membaca buku, dengerin musik (tentunya musik yang manfaat dunk) yang bisa membuat kita lebih semangat , optimis dan sebagainya , atau juga jalan-jalan dengan maksud untuk cari ilmu. Yang penting gimana caranya selalu menyibukkan diri untuk hal-hal yang bermanfaat. Sekali-kali menolerir diri buat malas tu boleh aja kok. Asalkan ga lama-lama. Cukup beberapa detik saja. Setelah itu, bangkit. Lalu next to act again.
Karena yang namanya malas tidak akan pernah beranjak dari kehidupan kita hingga maut sendiri yang akan mengakhirinya.
So, antisipasinya adalah dari diri sendiri. Kita punya pilihan. Dua jalan yang membentang telah nyata di hadapan. Tinggal kitanya aja mau memilih yang mana . Jalan yang berada pada jalur kiri (bukan jalur kiri kalo di jalan raya loh, yang itu mah emang wajib 'n udah jadi aturan) , atau juga jalan yang berada pada jalur kanan ( kebenaran ). Setiap keputusan dan pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Nah,tinggal kita nie , mo memilih jalan yang mana ? Demikian kata beliau ....
Satu lagi ,
Kesuksesan itu milik kita bersama. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk meraih yang namanya sukses. Setiap orang juga memiliki hak penuh untuk berani bermimpi meraih kesuksesannya.
Sekarang pertanyaanya adalah, Siapkah kita memperjuangkannya ?
Karena kesuksesan tersebut hanya akan menjumpai orang-orang yang berani bermimpi dan juga berani memperjuangkannnya.
Are U ready ?
Ok, carry on guys !!!
Minggu, 12 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Numpang Lewat ...
BalasHapusIya deh Pak, ga pa2 ajah. Tapi lain kali klo numpang bayar yah..
BalasHapushikz...hikz.....