First of May.
Ya hari ini adalah awal bulan. Seharusnya, musti disambut dengan harapan serta planning2 yang baru dan terup-date. Harapan untuk menjadikan bahwa hari ini harus lebuh baik dari hari kemaren, sedangkan hari esok haruslah lebih baik dari pada sekarang. Benar juga.
Emang musti gitu. Jadi kalopun hidup, kata orang harus tetep memiliki nilai atau arti. Ga cuma hidup-hidup duank, ataupun sekedar segumpal daging yang berjalan dan bernama. Idealnya secara teoritis emang demikian. Tapi, apakah realitanya juga sama ?
Hmmmm, tergantung ama individunya masing-masing deh. Gimana dia membentuk dan menjalankan kehidupannya.Yup, siapapun bisa menyatakan sesuatu berdasarkan feeling and kapasitas ilmu yang dimiliki. Tapi, jangan pernah memaksa seeorang untuk menerima and memikirkan hal yang sama atas opini yang kita berikan.
Setiap orang memiliki daya fikir masing-masing .
So, dilarang memaksa. Tar terjadi pelanggaran HAM.
Upz....!!!
Hari ini males banget mau ngapa-ngapain. Dan, setelah ini, ide gue mampet buat menulis. Ya udah deh, ampe disini dulu tulisannya.
+_+
Kamis, 30 April 2009
Selasa, 28 April 2009
Hikmah dariNya, banyak banget loh...!!
Afffh!!!
Pisau.
Ya Allah, jariku terluka.
Pedih, sakit, perih....dan rasa sakit itu membuat tubuhku jadi merinding. Lemes.
Aku ga tahu , kenapa tiba-tiba saja pisau itu telah tepat mematuk jariku saat aku ingin membuka tutup sebuah galon air. Ehm, rasanya aku emang sedang nglamun si. Tapi apa ya?
ah, I dunno more.
Careless, tepatnya.
Mungkin juga si. Tapi masa ah. Kan aku juga teririsnya ga sengaja. Apakah itu namanya takdir ataukah sebuah kecerobohan ?
Yang jelas, yang ku ingat ne....saat itu juga lukaku musti dibalut dengan Hansaplast setelah sebelumnya ditetesi ama betadine. Karena darahnya udah mulai lomba mo keluar. Bebas , Dia.
*****
Ya Allah, betapa mahal arti sebuah kehati-hatian. Kadang, untuk benar-benar faham akan arti sesuatu kita musti mengalami hal atau akibat yang sesungguhnya. Agar mengerti arti hati-hati terhadap pisau aja, musti mengalami luka iris terlebih dulu, kaya aku kemaren. Padahal ,perasaan sebelumnya udah pernah juga si keiris pisau. Tapi ga tau ko bisa ke ulang lagi ya.
Tak jarang juga, untuk ngerti arti sebuah kahati-hatian di jalan raya, kita musti pernah kecelakaan dulu, menabrak seseorang atau di tabrak, atau paling tidak nabrak trotoar lah. Nah, setelah itu , kalo mau ceroboh musti mikir dua kali khan? Kecuali klo emang udah dasar berotak bebal and mati rasa.
he..he..he....
Bumi Allah ini dipenuhi dengan ilmu dan ayat-ayatNya yang bertebaran di mana-mana. Mungkin lebih tepat jika disebut dengan Lautan Ilmu atau Samudra Ilmu. Seperti sebuah kalimat dalam buku edensornya si Andrea or si ikal itu loh, dia menyatakan bahwa langit adalah Kitab yang terbentang. Makanya Tak salah lagi kita kudu pinter-pinter "membaca".
Ya membaca.
Karena dengan berani membaca, kita bisa kemana-mana tanpa berpindah. Kita bisa menjelajahi segala sesuatu tanpa harus mengetahui hal yang sesungguhnya. Tentu saja melalui Lautan Ilmu-Nya yang udah ditebarkan di mana-mana untuk manusia.
Tapi, begitulah rahasia Allah Yang Maha Luas Ilmunya. Meski ilmu-ilmu tersebut udah ditebarin ke segala penjuru, ada hal-hal yang musti dikorbankan untuk meraihnya. Ibaratnya , ga gratis. Misalnya, Ketika berfikir kita musti memeras otak buat bekerja, stamina yang sehat dan lain-lainnya. Yang real aja, kita kudu sekolah, kursus, kuliah buat dapat ijazah. he..he....
maksudnya buat mengerti and mengetahui. Nah, itu semua kan juga ga gratis.
Jadi, sebenarnya Hidayah Allah itu udah ditebarkan di mana-mana buat makhlukNya. Nah, tinggal kitanya aja yang kudu berusaha mendapatkannya. Caranya ?
Wah, buanyak banget, guyz...!!! tapi yang jelas and pasti syaratnya kita kudu bisa " membaca ". Inget loh, membaca itu bukan hanya membaca buku ampe ngantuk-ngantuk or juga ampe pake kacamata gara-gara minus. Tapi membaca di sini termasuk juga , memikirkan, memahami, menganalisis, and....what else, mentadaburi, atau bertafakur gitu deh.
Jadi banyak banget.
Ok , Guyz...!!!
Setuju ya, semoga kita termasuk orang-orang yang bisa membaca ayat-ayatNya.
Selamat mengarungi samudra ilmu.......
Pisau.
Ya Allah, jariku terluka.
Pedih, sakit, perih....dan rasa sakit itu membuat tubuhku jadi merinding. Lemes.
Aku ga tahu , kenapa tiba-tiba saja pisau itu telah tepat mematuk jariku saat aku ingin membuka tutup sebuah galon air. Ehm, rasanya aku emang sedang nglamun si. Tapi apa ya?
ah, I dunno more.
Careless, tepatnya.
Mungkin juga si. Tapi masa ah. Kan aku juga teririsnya ga sengaja. Apakah itu namanya takdir ataukah sebuah kecerobohan ?
Yang jelas, yang ku ingat ne....saat itu juga lukaku musti dibalut dengan Hansaplast setelah sebelumnya ditetesi ama betadine. Karena darahnya udah mulai lomba mo keluar. Bebas , Dia.
*****
Ya Allah, betapa mahal arti sebuah kehati-hatian. Kadang, untuk benar-benar faham akan arti sesuatu kita musti mengalami hal atau akibat yang sesungguhnya. Agar mengerti arti hati-hati terhadap pisau aja, musti mengalami luka iris terlebih dulu, kaya aku kemaren. Padahal ,perasaan sebelumnya udah pernah juga si keiris pisau. Tapi ga tau ko bisa ke ulang lagi ya.
Tak jarang juga, untuk ngerti arti sebuah kahati-hatian di jalan raya, kita musti pernah kecelakaan dulu, menabrak seseorang atau di tabrak, atau paling tidak nabrak trotoar lah. Nah, setelah itu , kalo mau ceroboh musti mikir dua kali khan? Kecuali klo emang udah dasar berotak bebal and mati rasa.
he..he..he....
Bumi Allah ini dipenuhi dengan ilmu dan ayat-ayatNya yang bertebaran di mana-mana. Mungkin lebih tepat jika disebut dengan Lautan Ilmu atau Samudra Ilmu. Seperti sebuah kalimat dalam buku edensornya si Andrea or si ikal itu loh, dia menyatakan bahwa langit adalah Kitab yang terbentang. Makanya Tak salah lagi kita kudu pinter-pinter "membaca".
Ya membaca.
Karena dengan berani membaca, kita bisa kemana-mana tanpa berpindah. Kita bisa menjelajahi segala sesuatu tanpa harus mengetahui hal yang sesungguhnya. Tentu saja melalui Lautan Ilmu-Nya yang udah ditebarkan di mana-mana untuk manusia.
Tapi, begitulah rahasia Allah Yang Maha Luas Ilmunya. Meski ilmu-ilmu tersebut udah ditebarin ke segala penjuru, ada hal-hal yang musti dikorbankan untuk meraihnya. Ibaratnya , ga gratis. Misalnya, Ketika berfikir kita musti memeras otak buat bekerja, stamina yang sehat dan lain-lainnya. Yang real aja, kita kudu sekolah, kursus, kuliah buat dapat ijazah. he..he....
maksudnya buat mengerti and mengetahui. Nah, itu semua kan juga ga gratis.
Jadi, sebenarnya Hidayah Allah itu udah ditebarkan di mana-mana buat makhlukNya. Nah, tinggal kitanya aja yang kudu berusaha mendapatkannya. Caranya ?
Wah, buanyak banget, guyz...!!! tapi yang jelas and pasti syaratnya kita kudu bisa " membaca ". Inget loh, membaca itu bukan hanya membaca buku ampe ngantuk-ngantuk or juga ampe pake kacamata gara-gara minus. Tapi membaca di sini termasuk juga , memikirkan, memahami, menganalisis, and....what else, mentadaburi, atau bertafakur gitu deh.
Jadi banyak banget.
Ok , Guyz...!!!
Setuju ya, semoga kita termasuk orang-orang yang bisa membaca ayat-ayatNya.
Selamat mengarungi samudra ilmu.......
Minggu, 12 April 2009
Memaksimalkan waktu
Saturday, sebenernya hari libur buat kampus. Yah, kami memberikan sebuah sebutan manis yaitu
" student's day " .
Kenapa ya ?
ehm, mungkin karena sebenernya emang ga ada schedule aja buat hari itu. Di kost , biasanya kalo ga da kegiatan mah, bobo, atau ngehibur diri, atau juga jadi cleaning service buat roomnya masing-masing.
Tapi buat para aktivis, yang memang aktif bangetz , mungkin ga ada ceritanya libur . Namanya juga aktivis, bukan pasivis . he..he..he....
Tapi kemaren ada jadwal dadakan yang ....yah lumayan baguslah. Sejenis mentoring , gitu. Bapak Ustadznya , menyebut sebagai sharing ajah. Katanya , Follow up atas kegiatan DM I minggu sebelumnya, khususnya buat mahasiswa baru.
Menyenangkan. Gaya beliau dalam menyampaikan materi sangat mengesankan. Penuh semangat dan komunikatif .
Tidak bermaksud memungkiri , kadang untuk mencerna and memahami sebuah kajian emang kudu punya tips-tips khusus dalam merangsangnya ( maksudnya buat ngerangsang otak ) . Ada tipe-tipe orang yang menyukai gaya diskusi or sharing, atau juga ada yang menyukai gaya simple tapi tepat dan jelas.Nggak bertele-tele. Jadi tepat mengenai sasaran. Tak terkecuali juga pada tema yang diambil.
Ehm, khususnya kaum muda nieh. Paling ga suka jika dengerin ceramah yang monoton, kaku, and gariiing banget. Bikin kepala pusing , ngantuk 'n jelas aja membosankan. Ga nyaman deh kesannya. Dan, ga menutup kemungkinan nie, ujung-ujungnya pensiun buat menghadirinya lagi.
he..he..he...
Bener juga kata orang, yang muda itu suka yang fresh . Dalam artian sebuah kajian tidak hanya mengaktifkan satu orang atau pematerinya saja , tapi juga sang pemateri kudu alias harus bisa berbaur dengan pendengar , sehingga lebih komunikatif. Paling tidak sang pemateri kudu faham 'n mengerti ama kita-kita yang jadi pendengar
( ceritanya disuapin nie....hikz...hikz....) .
Dengan demikian diharapkan hasilnya pun bisa lebih maksimal.
Oh ya, mo berbagi sedikit tentang sharing yang kemaren.
Pak Ustadznya mengambil tema mengenai bagaimana memanfatkan waktu semaksimal mungkin. Yakni gimana caranya agar kita tidak pernah memberi kesempatan pada diri sendiri untuk satu kegiatan yang sangat merugikan. Yaitu, bengong.
Bengong berarti telah menyia-nyiakan waktu. Waktu berlalu begitu saja tanpa terasa. Dan, pada akhirnya kita baru menyadari kalau semua udah dalam dimensi yang berbeda. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan waktu, ternyata begitu banyak hal yang bisa kita lakuin .Mulai dari membaca buku, dengerin musik (tentunya musik yang manfaat dunk) yang bisa membuat kita lebih semangat , optimis dan sebagainya , atau juga jalan-jalan dengan maksud untuk cari ilmu. Yang penting gimana caranya selalu menyibukkan diri untuk hal-hal yang bermanfaat. Sekali-kali menolerir diri buat malas tu boleh aja kok. Asalkan ga lama-lama. Cukup beberapa detik saja. Setelah itu, bangkit. Lalu next to act again.
Karena yang namanya malas tidak akan pernah beranjak dari kehidupan kita hingga maut sendiri yang akan mengakhirinya.
So, antisipasinya adalah dari diri sendiri. Kita punya pilihan. Dua jalan yang membentang telah nyata di hadapan. Tinggal kitanya aja mau memilih yang mana . Jalan yang berada pada jalur kiri (bukan jalur kiri kalo di jalan raya loh, yang itu mah emang wajib 'n udah jadi aturan) , atau juga jalan yang berada pada jalur kanan ( kebenaran ). Setiap keputusan dan pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Nah,tinggal kita nie , mo memilih jalan yang mana ? Demikian kata beliau ....
Satu lagi ,
Kesuksesan itu milik kita bersama. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk meraih yang namanya sukses. Setiap orang juga memiliki hak penuh untuk berani bermimpi meraih kesuksesannya.
Sekarang pertanyaanya adalah, Siapkah kita memperjuangkannya ?
Karena kesuksesan tersebut hanya akan menjumpai orang-orang yang berani bermimpi dan juga berani memperjuangkannnya.
Are U ready ?
Ok, carry on guys !!!
" student's day " .
Kenapa ya ?
ehm, mungkin karena sebenernya emang ga ada schedule aja buat hari itu. Di kost , biasanya kalo ga da kegiatan mah, bobo, atau ngehibur diri, atau juga jadi cleaning service buat roomnya masing-masing.
Tapi buat para aktivis, yang memang aktif bangetz , mungkin ga ada ceritanya libur . Namanya juga aktivis, bukan pasivis . he..he..he....
Tapi kemaren ada jadwal dadakan yang ....yah lumayan baguslah. Sejenis mentoring , gitu. Bapak Ustadznya , menyebut sebagai sharing ajah. Katanya , Follow up atas kegiatan DM I minggu sebelumnya, khususnya buat mahasiswa baru.
Menyenangkan. Gaya beliau dalam menyampaikan materi sangat mengesankan. Penuh semangat dan komunikatif .
Tidak bermaksud memungkiri , kadang untuk mencerna and memahami sebuah kajian emang kudu punya tips-tips khusus dalam merangsangnya ( maksudnya buat ngerangsang otak ) . Ada tipe-tipe orang yang menyukai gaya diskusi or sharing, atau juga ada yang menyukai gaya simple tapi tepat dan jelas.Nggak bertele-tele. Jadi tepat mengenai sasaran. Tak terkecuali juga pada tema yang diambil.
Ehm, khususnya kaum muda nieh. Paling ga suka jika dengerin ceramah yang monoton, kaku, and gariiing banget. Bikin kepala pusing , ngantuk 'n jelas aja membosankan. Ga nyaman deh kesannya. Dan, ga menutup kemungkinan nie, ujung-ujungnya pensiun buat menghadirinya lagi.
he..he..he...
Bener juga kata orang, yang muda itu suka yang fresh . Dalam artian sebuah kajian tidak hanya mengaktifkan satu orang atau pematerinya saja , tapi juga sang pemateri kudu alias harus bisa berbaur dengan pendengar , sehingga lebih komunikatif. Paling tidak sang pemateri kudu faham 'n mengerti ama kita-kita yang jadi pendengar
( ceritanya disuapin nie....hikz...hikz....) .
Dengan demikian diharapkan hasilnya pun bisa lebih maksimal.
Oh ya, mo berbagi sedikit tentang sharing yang kemaren.
Pak Ustadznya mengambil tema mengenai bagaimana memanfatkan waktu semaksimal mungkin. Yakni gimana caranya agar kita tidak pernah memberi kesempatan pada diri sendiri untuk satu kegiatan yang sangat merugikan. Yaitu, bengong.
Bengong berarti telah menyia-nyiakan waktu. Waktu berlalu begitu saja tanpa terasa. Dan, pada akhirnya kita baru menyadari kalau semua udah dalam dimensi yang berbeda. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan waktu, ternyata begitu banyak hal yang bisa kita lakuin .Mulai dari membaca buku, dengerin musik (tentunya musik yang manfaat dunk) yang bisa membuat kita lebih semangat , optimis dan sebagainya , atau juga jalan-jalan dengan maksud untuk cari ilmu. Yang penting gimana caranya selalu menyibukkan diri untuk hal-hal yang bermanfaat. Sekali-kali menolerir diri buat malas tu boleh aja kok. Asalkan ga lama-lama. Cukup beberapa detik saja. Setelah itu, bangkit. Lalu next to act again.
Karena yang namanya malas tidak akan pernah beranjak dari kehidupan kita hingga maut sendiri yang akan mengakhirinya.
So, antisipasinya adalah dari diri sendiri. Kita punya pilihan. Dua jalan yang membentang telah nyata di hadapan. Tinggal kitanya aja mau memilih yang mana . Jalan yang berada pada jalur kiri (bukan jalur kiri kalo di jalan raya loh, yang itu mah emang wajib 'n udah jadi aturan) , atau juga jalan yang berada pada jalur kanan ( kebenaran ). Setiap keputusan dan pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Nah,tinggal kita nie , mo memilih jalan yang mana ? Demikian kata beliau ....
Satu lagi ,
Kesuksesan itu milik kita bersama. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk meraih yang namanya sukses. Setiap orang juga memiliki hak penuh untuk berani bermimpi meraih kesuksesannya.
Sekarang pertanyaanya adalah, Siapkah kita memperjuangkannya ?
Karena kesuksesan tersebut hanya akan menjumpai orang-orang yang berani bermimpi dan juga berani memperjuangkannnya.
Are U ready ?
Ok, carry on guys !!!
Jumat, 10 April 2009
First of my mind
Jika hati tlah letih
menatap segala kericuhan yang terjadi
sungguh,
tiada tempat yang lebih tepat untuk mengadu
selain hanya pada-Nya......
menatap segala kericuhan yang terjadi
sungguh,
tiada tempat yang lebih tepat untuk mengadu
selain hanya pada-Nya......
Langganan:
Postingan (Atom)